Monday, July 11, 2011

Gunung Kelir

Lingkungan nyaman di wilayah perbukitan Menoreh, dengan suasana asri serta potensi alam yang indah dan tidak ada tandingannya memang menjadikan tempat ini seperti oase di tengah hiruk pikuknya kota Yogyakarta. Terletak kurang lebih 800 meter dari wilayah pedukuhan Sorotanon, Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo, area ini menyajikan suatu potensi alam yang belum banyak terjamah oleh tangan manusia.

Daya tarik lain yang juga patut untuk diketahui dari tempat ini , selain pemandangannya yang menarik dan masih alami adalah keberadaan populasi kera berekor panjang yang dengan mudahnya dapat kita temui selama mengunjungi tempat ini. Kera-kera yang memang mendiami area Gunung Kelir ini hidup secara bebas dan tidak mengganggu manusia. Hidup secara berkelompok, keberadaan kera berekor panjang ini akan semakin menambah keunikan serta daya tarik wilayah Gunung Kelir. Apalagi akses untuk menuju ke area ini tidaklah terlalu sulit untuk dijangkau. Dengan plang penunjuk arah yang terdapat di jalan utama perdukuhan, maka area Gunung Kelir ini akan dengan mudah kita temukan.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Pendidikan bagi anak- anak di usia pra sekolah tidak hanya dapat ditemukan di wilayah perkotaan saja. Saat ini, kegiatan yang lebih populer dengan nama PAUD ini sudah menjadi suatu kegiatan yang aktif dan wajib di setiap wilayah.  Pos PAUD   “ NUSA INDAH “, yang berada di wilayah pedukuhan Sorotanon menjadi buktinya. Diketuai oleh Ibu Yuli Syamsiah , dan dibantu oleh beberapa pengurus yang lain kegiatan ini berjalan aktif dan member warna tersendiri dalam kehidupan masyarakat pedukuhan Sorotanon.


Metode pengajaran yang diberikan bagi anak – anak di usia pra sekolah ini tidak hanya terpaku pada cara belajar yang monoton dan terkesan kaku. Dalam memberikan  materi  belajar , para pengajar menyampaikannya dengan cara yang menarik dan menyenangkan disertai  games yang edukatif. Sehingga  anak – anak  juga  tidak merasa tegang dalam menerima materi yang diberikan kepada mereka.

Sendang Sorotanon


Sendang yang merupakan kumpulan dari mata air pegunungan ini berada di kawasan pedukuhan  Sorotanon . Letaknya yang berada tidak jauh dari pemukiman warga  dan juga di perbatasan Desa Banjararum dan Banjarasri, membuat keberadaan sendang Sorotanon seperti  icon dari wilayah ini.

Hal lain yang juga menarik dari tempat ini adalah  adanya kepercayaan dari masyarakat sekitar, bahwa dengan meminum air dari sendang ini akan membuat kita awet muda. Namun, seiring dengan berjalannya waktu keberadaan sendang tersebut juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kehidupan sehari-hari .


Suguhan lain yang juga tidak kalah menariknya dari sendang Sorotanon ini adalah suasana di sekitar sendang yang sangat sejuk, sepi, dan asri. Mata kita tidak akan lepas mengagumi indahnya panorama alam yang hijau, kicauan burung yang bebas, dan suara gemiricik air yang menenangkan. Jadi, tidak ada salahnya apabila sesekali anda mengunjungi sendang Sorotanon ini. menikmati airnya yang dingin dan memanjakan pikiran anda.      

Pisang dan Ketela Juaranya

Sorotanon merupakan salah satu wilayah pedukuhan yang berada di Desa Banjararum yang terhitung memiliki lahan yang luas. Maka penduduk Sorotanon membudidayakan tanaman ketela dan pisang karena tanaman ini cepat tumbuh dan berkembang.  Oleh karena itu hasil alam berupa ketela dan pisang akan sangat mudah dan pastinya selalu ditemui di daerah ini. 

Dengan banyaknya hasil alam berupa ketela dan singkong, warga menjadi kreatif mengolah ketela dan singkong menjadi makanan yang sangat variatif. Seperti contohnya berupa nasi ketela dan bola-bola pisang. Suatu sajian yang unik , mudah , dan tidak megeluarkan banyak biaya .

Berikut adalah resepnya : 

A.      Resep Nasi Ketela


Bahan I : 
       ·      1000 gr beras, cuci bersih
·      1200 ml air
Bahan II:
·      300 gr ketela rambat warna kuning, kupas, cincang kasar
·       3 lbr daun pandan
Bahan III (haluskan):
·      1 sdt garam
·      2 sdt gula pasir
·      3 sdm bawang putih goreng

Cara Membuat:
1.         Campur bahan I dalam panci, masak hingga airnya habis (diaron).
2.         Campur beras yang telah diaron dengan ketela cincang, aduk rata.
3.      Letakkan daun pandan di dasar kukusan letakkan beras aron dan ketela, kukus hingga matang  selama 40 menit. Angkat.
4.   Bubuk Kerupuk: Masukkan semua bahan III dalam dry mill kemudian haluskan.
5.     Hidangkan nasi ketela bersama bubuk kerupuk dan sate ikan. Untuk 6 porsi

B.      Resep Bola-Bola Pisang


Bahan:
•    6 buah pisang raja/kapok
•    50 gram singkong parut
•    1 sendok makan tepung beras
•    1/4 sendok teh garam
•    1 sendok makan gula pasir
•    1/4 buah kelapa muda parut + 1/4 sendok teh garam, kukus

Cara membuat:                                                               
1.      Pisang diremas-remas dengan singkong, tepung beras, garam, gula pasir.
2.      Bentuk bola-bola kelereng.
3.      Rebus dalam air mendidih sampai mengapung. Tiriskan.
4.      Gulingkan di kelapa parut.

Resep di atas merupakan contoh dari variasi masakan olahan masyakarat di pedukuhan Sorotanon. Ternyata untuk membuat suguhan yang menarik, lezat dan bergizi tidak selalu harus mengeluarkan banyak uang. Bahan dari alam yang belum tercampur bahan-bahan kimia juga dapat menjadi alternatif yang sangat baik untuk kesehatan kita.

Selamat mencoba bagi anda yang tertarik  :)

Potensi Alam Pedukuhan Puser

Pedukuhan Puser kaya akan sumber daya alam. Dari letak geografis Pedukuhan Puser berada di ketinggian 522 m dpl. Ini memberikan keuntungan tersendiri bagi masyakarat di bidang agraris. Ada 3 macam potensi alam yang dimiliki pedukuhan ini yaitu, potensi pertanian dan perkebunan serta perhutanan. 

Dari segi pertanian, Pedukuhan Puser memiliki jenis tanah kering yang subur sehingga cocok untuk ditanami tanaman palawija seperti kacang-kacangan, singkong, jagung dan lain-lain. 

Dalam bidang perkebunan, komposisi dan struktur tanah pedukuhan ini cocok untuk ditanami tanaman berdahan besar dan berumur panjang seperti kakau dan kelapa. Hasil buah dari banyak pohon kelapa di pedukuhan ini biasanya dijual untuk menambah penghasilan masyarakat Puser ataupun untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat sehari-hari.


Dari sektor kehutanan, tanah di Pedukuhan Puser berpostensi sangat baik untuk ditanami tanaman-tanaman keras seperti pohon jati dan mahoni. Hasil dari sektor kehutanan seperti kayu jati dan mahoni biasanya digunakan sendiri untuk pembangunan fasilitas rumah dan perabotnya. 

Hasil dari sektor kehutanan juga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat Pedukuhan Puser dengan dijual di pasar yang membutuhkan.

Potensi Peternakan Pedukuhan Puser

Sebagian besar masyarakat Pedukuhan Puser tidak hanya bergantung pada hasil alam namun juga mengembangkan potensi peternakan untuk menambah penghasilan. Masyarakat di pedukuhan ini rata-rata mengembangkan dan membudidayakan ternak sapi dan kambing. 

Biasanya hasil dari ternak sapi dijual dalam bentuk utuh (sapi dewasa ataupun anakan) ataupun susunya ke pasar yang membutuhkan. Karena sebagian besar penduduk Pedukuhan Puser berkeyakinan muslim, ternak kambing sangat dibutuhkan pada hari raya keagamaan seperti Idul Adha. Meskipun hasil dari ternak kambing juga digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja, namun tak jarang hasil dari perternakan kambing dijual ke pasaran untuk menambah penghasilan masyarakat di sanan.

Wisata Perbukitan Pedukuhan Puser

Dengan ketinggian 522 m dpl, Pedukuhan Puser memiliki potensi wisata pemandangan alam yang menarik. Saat pagi hari, letak geografis pedukuhan yang menghadap ke arah timur memungkinkan wisatawan menyaksikan matahari terbit dengan jelas. Karena pedukuhan ini terletak di perbukitan menoreh yang cukup tinggi dari permukaan laut, udara pagi hari tersasa sejuk dan masih sangat asri.



Selain itu pada malam hari jika cuaca cerah dan bersahabat, kita dapat menyaksikan keindahan kota Yogyakarta secara keseluruhan dari atas bukit. Dari atas bukit, kita bisa melihat begitu banyak cahaya-cahaya lampu dari kota Yogyakarta yang sangat indah. Tak heran jika ada menyebut bukit pada Pedukuhan Puser sebagai Bukit Bintang Kedua selain Pathuk (Wonosari).